Kamis, 21 Maret 2013

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung



Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.


Prinsip-prinsip Mengutip :
  1. Penulis harus menahan diri agar tidak mengutip terlalu banyak sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan. 
  2.  Penulis harus memahami bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis. 
  3.  Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya. 
  4.  Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya; 
  5.  Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andai kata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.




Terdapat dua bentuk kutipan yaitu: kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
 
1.    Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Cara penulisannya sebagai berikut :

a)    Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,
  • ·         Diketik seperti ketikan teks
  • ·         Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
  • ·         Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan

b)    Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih,
  • ·         Diketik satu spasi
  • ·         Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
  • ·         Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan

Contoh Kutipan Langsung :
1.       Di lain bagian, Nunan (1992: 80) menyatakan bahwa “while internal validity is important, external validity may be irrelevant.”
2.        ... lain pihak, tidak disangsikan bahwa “while internal validity is important, external validity may be irrelevant” (Nunan, 1992: 80). Hal ini ....
3.       Purwaka, dkk. (1990: 33) menyatakan bahwa GT adalah
                ... wewatakan kang gampang nggugu lan mituhu marang
                gunem utawa dedongengan kang pancene mono ora perlu digugu utawa pinotuhu (sic!).
                ..........................................................................................
Gugon tuhon iku dening wong kang gugon tuhonan dianggep nduweni daya, menawa nganti ora digugu ... bakal nandhang ora kepenak uripe (Garis bawah dari penulis)
4.       Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
5.       “Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk meraih ridha Allah SWT. Dan adalah Allah Maha Penyantun terhadap hamba hamba-Nya”. (Al-Baqarah:207).


2. Kutipan tidak langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Adapun cara penulisannya sebagai berikut : 
  •        Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana dengan teks biasa
  • ·     Semua kutipan harus dirujuk
  • ·     Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan

Contoh Kutipan Tidak Langsung:
  1.  Menurut Nunan (1992), penelitian studi kasus sering mengalami kesukaran dalam hal validitas eksternal; hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan kepada ... 
  2.  Hal lain yang menyebabkan kelemahan studi kasus adalah bahwa penelitian jenis ini sering mengalami kesukaran dalam hal validitas eksternal; hasil penelitian itu tidak dapat digeneralisasikan kepada populasi yang ... (Nunan: 1992). 
  3. Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis. 
  4.   Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22. 
  5.  Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar